
Adapun orang yang tidak merasa butuh kepada Allah, tidak pernah merasa dalam kesempitan atau kesusahan hidup, maka ia tidak pernah akan berdoa. Karena tidak ada rasa butuh, tidak ada kesulitan yang mendesaknya untuk berdoa, memohon untuk dihindarkan darinya. Orang ini seperti orang yang tenggelam dalam dekapan mashiyat yang haram, larut dalam gelombang ombak nafsu syahwat yang menggulung, ia tidak merasa kecuali nikmatnya syahwat sementara. Jika kita menasihatinya untuk berdoa agar dirinya terlepas dari yang keburukan yang telah menimpanya, maka ia pasti mentertawakan kita dan menyuruh kita mendoakan untuk dirinya : “berdoalah kepada Tuhanmu semoga ia menimpakan kemalangan dan kecelakan atasmu.”